Pengikut

Rabu, 07 Desember 2016

konsep dasar pendidikan

KONSEP DASAR PENDIDIKAN
MAKALAH
MATA KULIAH
LANDASAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Haslinda Yanti Agustin, S.Si., M.Pd.
Kelompok 1
Oleh:
1. Deti Susamti (17204153006)
2. Amirul Muslikhin (17204153007)
3. Niski Laras (17204153018)
4. Rani Ni’matul Cahaya (17204153039)







JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER  2015






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatian, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah pimpinan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan selalu menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk diperbincangkan karena di dalamnya terdapat berbagai komponen yang harus dikaji. Salah satu komponen pendidikan yang menjadi landasan atau pijakan pengkajian adalah filsafat. “Secara filsafat pendidikan, pengetahuan yang menyelidiki substansi pelaksanaan pendidikan yang berkaitan dengan tujuan latar belakang cara, hasil, dan hakikat ilmu pendidikan yang berhubungan dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaannya”.  Dan didalam pendidikan tersebut akan mengantarkan manusia mencapai kesempurnaan dirirnya sebagai insan kamil dan pemimpin di muka bumi. Upaya manusia untuk mencapai tujuan tersebut tidak lain bertujuan untuk mencari kebenaran agar manusia menjadi makhluk yang sempurna akal dan perilakunya serta mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. 
Adapun fungsi dari pendidikan menurut Hasan Langgulung (1980:23) mengatakan bahwa pendidikan memiliki empat fungsi berikut ini.
a.  Fungsi edukatif, artinya mendidik dengan tujuan memberikan ilmu pengetahuan     kepada anak didik agar terbebas dari kebodohan.
b. Fungsi pengembangan kedewasaan berpikir melalui proses transmisi ilmu pengetahuan.
c. Fungsi penguatan keyakinan terhadap kebenaran yang diyakini dengan pemahaman ilmiah.
d.  Fungsi ibadah, sebagai bagian dari pengapdian hamba kepada sang pencipta yang telah menganugerahkan kesempurnaan jasmani dan rohani kepada manusia.
B. Rumusan masalah 
1. Apa pengertian pendidikan ?
2. Apa saja ruang lingkup pendidikan ?
3. Apa kegunaan dari pendidikan untuk manusia dalam pengembangannya ?


BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan.
Kata pendidikan terdiri atas kata didik yang mendapat awalan pen- dan akhiran –an, yang berarti hal atau cara mendidik. (WJS. Poerwadarminta, 1991: 250) Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. (Peter Salim, 1993:267 dan Moh. Athiyah al-Abrasyi, 1997:22)
Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education, berasal dari kata to education, yaitu mengasuh, mendidik. Dalam Dictionary of Education, makna education adalah kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku yang bernilai positif di dalam masyarakat. Istilah education juga bermakna proses sosial tatkala seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol ( khususnya lingkungan sosial), sehingga mereka dapat memiliki kemampuan sosial dan pengembangan individual secara optimal. (Zahra Idris, 1992:2)
Para ahli pendidikan mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:
1. W.J.S Poerwadarminto ( 1985: 702) menjelaskan bahwa menurut bahasa, pendidikan adalah kata benda yang berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pembelajaran dan latihan.
2. Rechey dalam bukunya, Planning for Teaching, an Introduction, menjelaskan bahwa istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama untuk memperkenalkan warga masyarakat baru (generasi muda) pada pengenalan terhadap kewajiban dan tanggung jawabnya di tengah masyarakat. Jadi, proses pendidikan jauh lebih luas daripada proses yang berlangsung di sekolah. Keterkaitan pendidikan dengan keadaan keadaan sosial sangat erat sehingga pendidikan mengalami proses spesialisasi dan institusionalisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang kompleks dan modern. Meskipun demikian, proses pendidikan secara menyeluruh tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan informal yang berlangsung di luar sekolah. ( M. Noor Syam, 1981:4 )
3. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. ( Basri, 2007:34)
4. Pendidikan adalah usaha membina dan membentuk pribadi siswa agar bertakwa kepada Allah SWT., cinta kasih pada orang tua dan sesamanya, serta tanah airnya sebagai karunia yang diberikan oleh Allah SWT.
5. Ahmad Tafsir memaknai pendidikan sebagai bimbingan yang diberikan seseorang secara maksimal.
6. Ahmad D. Marimba mendefinisikan pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing ketrampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai perilaku konkret memberi manfaat kepada kehidupan siswa di masyarakat.(Ahmad D. Marimba, 1980:45)
7. Omar Muhammad Toumy As-Syaibany mengartikan pendidikan sebagai perubahan yang diinginkan dan disahakan oleh proses pendidikan, baik pada tataran tingkah laku individu maupun pada tataran kehidupan sosial serta tataran relasi dengan alam sekitar; atau pengajaran sebagai aktifitas asasi dan proporsi diantara profesi dalam masyarakat. Di samping itu, pendidikan menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia sehingga mereka bisa berperan seta berprofesi dalam kehidupan bermasyarakat.(Omar Muhammad, 2004:30)
8. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untul memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan, akhlak milia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UURI,No. 20/ 2003, Pasal 1 ayat 1, hal, 2 )
Menurut Undang-Undang
1. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989: Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
2. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain, pendidikan berlangsung terus menerus, artinya berlangsung sepanjang hayat (lifelong education).
2. dalam hubungan yang bersifat multidimensi itu, pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.
3. pendidikan berlangsung untuk semua orang, semua ras dan etnis, semua umur, serta semua masyarakat dengan  beragam status sosialnya.
4. pendidikan tidak terbatas pada schooling. Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam.
Batasan tentang Pendidikan
      Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.


2. Ruang Lingkup Pendidikan
Dalam ilmu pendidikan terdapat beberapa komponen penting, yaitu sebagai berikut :
1. pendidik dan perbuatan mendidik 
2. anak didik dan materi pendidikan
3. dasar dan tujuan pendidikan
4. metode pendidikan 
5. evaluasi pendidikan
6. alat-alat pendidikan
7. lingkungan pendidikan
Adapun uraian sebagai berikut :
1. pendidik dan perbuatan pendidik
Para pendidik adalah guru dan siapa saja yang memfungsikan dirinya untuk mendidik.
Pada prinsipnya terdapat tiga tahapan penting yang merupakan tugas manusia sebagai pendidik, sebagai berikut :
a. mengingatkan kesadaran hati dan pikirannya kepada Allah SWT.
b. menerima secara sadar tentang sifat sifat tuhan sehingga sifat sifat tuhan tersebut tercemin dalam kehidupannya.
c. mengaktualisasi kesadaran dan kapasitas dirinya dalam mencapai derajat khalifah Allah dibumi. (Tedi Priatna, 2004:28)
Menurut Nur Uhbiyati (2005:14-16), perbuatan mendidik artinya adalah yaitu :
a. perbuatan memberikan teladan
b. perbuatan memberikan pembinaan
c. perbuatan mengarahkan dan menuntun ke arah yang dijadikan tujuan dalam pendidikan islam.
Secara umum, tugas pendidik dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1. pengajar yang bertugas untuk merencanakan progam pengajaran dan melaksanakan progam yang telah disusun serta mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah progam pendidikan.
2. pendidik yang mengarahkan anak didik pada tingkat kedewasaan yang berepribadian insan kamil seiring dengan tujuan Allah menciptakannya.
3. pemimpin, mengendalikan diri sendiri, anak didik dan masyarakat terkait, yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas progam yang dilakukan. (Roestoyah, 1982:86) 
Agar anak didiknya tidak jenuh mendengar atau meperhatikan para pendidik yang sedang mengajar, syarat pendidik yang cukup penting dalam menunjang pendidikan dan pengajaran, yaitu :
a. selalu berbicara dengan bahasa yang santun 
b. selalu mendengar pendapat anak didiknya 
c. mengarahkan dan mengembangkan minat dan bakat para siswanya
d. berpakian yang rapi dan sopan dalam melakukan tugasnya
e. datang selalu tepat waktu 
f. tidak tidur atau menguak didalam kelas.
g. secara fisik tidak memiliki cacat tubuh yang mencolok, misalnya kakinya buntung atau tuna netra.
h. memberiakan pelajaran dengan metode yang tepat.
i. tidak otoriter di dalam kelas
j. senantiasa memberikan peluang dan kesempatan kepada siswanya untuk mengajukan pertanyaan
k. menyelesaikan jam pelajaran tanpa dikurang atau ditambahi
l. sabar dalam menghadapi kenakalan anak didiknya
m. pendidikan dalam islam berkewajibann melakukan kajian rasional yang mendalam untuk berusaha menjelaskan aspek aspek mendasar dalam pendidikan.
n. pendidik berkewajiban memahami perkembangan mentalitas atau emosialitas anak didiknya karena perkembangan tersebut akan mempengaruhi cara belajar anak didiknya.
  2. anak didik dan meteri pendidikan
Anak didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang bersifat mendidik.
Kedudukan peserta didik dapat dilihat dalam berbagai prepektif berikut.
1. perspektif psikologis
Secara psikologis, peserta didik yang berada dalam masa perkembangannya, harus mengalami perubahan secara kualitatif dan kuantitatif.
2. perspektif pedagogis
Para ahli pendidikan memandang bahwa manusia adalah animal educantum, yaitu makhluk yang memerlukan pendidikan.
3. perspektif religius
Menurut pandangan ini, peserta didik adalah manusia yang tergolong sebagai makhluk berketuhanan yang mempunyai potensi untuk mengembangkan dirinya menjadi manusia yang bertakwa, taat, dan tunduk kepada Allah.


4. perspektif historis
Menurut perspektif historis, peserta didik diartikan sebagai makhluk belajar yang memiliki kemampuan menangkap makna peristiwa historis sebagai fenomena kebudayaan umat manusia sepanjang zaman.
Menurut Zainudin dkk. (1993:69) berkenaan dengan upaya memenuhi kebutuhan anak didik, ada beberapa asumsi mendasar yang perlu di pahami tentang anak didik, yaitu sebagai berikut:
1. anak didik bukan miniatur orang dewasa. Ia mempunyai dunia sendiri, sehingga metode belajar mengajar tidak boleh disamakan dengan orang dewasa.
2. anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya.implikasinya dalam pendidikan adalah menyesuaikan dengan pola dan tempo serta irama dan perkembangan anak didik.

3. dasar dan tujuan pendidikan 
Dasar atau fondasi pendidikan merupakan rujukan pokok dari segala persoalan pendidikan. Adapun asas pendidikan berarti pernyataan empiris yang valid dan kredibel, yaitu ilmu pengetahuan. Ide pokoknya adalah mendeskripsikan keadaan lapangan atau fakta yang dapat membantu menerapkan aturan atau teori bagi pelaksanaan pendidikan.
4. metode pendidikan
Metode pendidikan adalah strategi relevan yang dilakukan melalui pendidikan untuk menyampaikan materi pendidikan kepada anak didik. Metode berfungsi untuk mengolah, menyusun, dan menyajikan materi pendidikan agar materi pendidikan tersebut dapat diterima dan dimiliki oleh anak didik dengan mudah. (Nur Uhbiyati, 2004:15)
5. evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan adalah sistem penilaian yang diterapkan kepada anak didik untuk mengetahui keberhasilan pendidikan yang dilaksanakan. (Nur Uhbiyati,2004:15)
6. Alat-alat pendidikan
Alat alat dan media pendidikan merupakan fasilitas yang digunakan untuk mendukung terlaksananya pendidikan.
7. lingkungan pendidikan 
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar lingkungan pendidikan yang mendukung terealisasinya pendidikan.
3. Kegunaan Pendidikan 
Kegunaan pendidikan diartikan dengan manfaat atau sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan lingkungan pendidikannya. Kegunaan berkaitan dengan nilai-nilai aksiologis dalam pendidikan. Dilihat dari tujuan pendidikan, yaitu menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa, kugunaan pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik.
2. Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang kebenaran menjalani kehidupan dengan acuan ilmu pengetahuan dan ilmu keagamaan.
3. Menjadi jihad di jalan Allah karena mengembangkan ilmu pendidikan Islam merupakan ibadah
4. Memberikan keterampilan hidup.
5. Mencerdaskan anak didik.
6. Membentuk akhlak yang mulia.
7. Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial dan menegakkan kebenaran.
8. Mengembangkan lembaga pendidikan berkarakter.
9. Mengkaji berbagai teori pendidikan barat dengan pendekatan ilmu pendidikan keindonesiaan dan budaya lokal.
10. Menyiapkan generasi muda yang mumpuni dalam ilmu pendidikan dan berdedikasi kepada agama, bangsa, dan negara.
11. Menjadikan anak didik hidup mandiri dan mampu menjalani kehidupan dengan masa depan yang cerah, serta memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Secara aksiologis, pelaksanaan pendidikan perlu ditinjau dari 3 segi, yaitu :
1. Melihat kemaslahatan yang terdapat dalam kasus yang dipersoalkannya, terutama dari objek yang menjadi bagian yang paling substansial dipermalahkan.
2. Melihat sifat yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang mengharuskan adanya ketentuan agama agar tercipta suatu kemaslahatan.
3. Melihat proses pendidikan terhadap suatu kemaslahatan yang ditunjukkan oleh realitas yang ada.
Dengan ketiga pandangan di atas, dapat dipertegas kembali bahwa kegunaan pendidikan terdiri atas 3 aspek penting, yaitu: 
1. Kegunaan teoritas
2. Mengompromisasikan pendekatan pendidikan antara karakter keindonesiaan dan barat serta pendidikan nasional di Indonesia dengan budaya lokal.
3. Mewujudkan anak didik yang berakhlakul karimah, beriman, dan berbudi luhur atau bertakwa kepada Tuhan yang Mahaesa.
Pada saat kelahirannya tampak jelas beberapa fakta yang mengharuskan seorang mendapat pendidikan.





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan pembelajaran, pengetahuan, yang wajib dimiliki oleh setiap manusia untuk membentuk karakter maupun kepribadian. Dasar dari pendidikan sudah ditanamkan sejak seseorang masih berada dalam kandungan yakni pendidikan yang diberikan oleh ibu seperti halnya selalu dibacakan Al Qur’an, di perdengarkan musik, maupun diajak untuk beribadah semisal sholat. Pendidikan wajib diberikan kepada seseorang tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri melainkan untuk generasi-generasi selanjutnya kelak.
B. Saran
1. Kewajiban orang tua untuk menanamkan kepada anak bahwa pendidikan merupakan kebutuhan bukan kewajiban.
2. pendidikan tidak hanya diberikan dalam lingkungan sekolah saja melainkan terjun ke lapangan agar anak tidak merasa bosan.
3. mengganti sistem pembelajaran yang lebih disukai dan melekat pada anak sesuai dengan kemajuan zaman, seperti menggunakan laptop sebagai pengganti buku tulis.  







DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Danim, Sudarwam. 2011. Pengantar Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta
Basri, Hasan. 2013. Landasan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Sumber dari internet :
http://www.slideshare.net/masgar1/makalah-pengertian-pendidikan-dan-tujuannya?related=3  [Tanggal Diakses: 12 September 2015. Pukul: 20:33]
http://www.slideshare.net/michantlhoo/makalah-pengantar-pendidikan?related=2 [Tanggal Diakses: 12 September 2015. Pukul: 20:47]
http://www.slideshare.net/MadeRaiAdnyana/makalah-pengantar-pendidikan-8?related=1 [Tanggal Diakses:12 September 2015. Pukul: 21:00]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar